Sunday, March 31, 2019

BOLEHKAH PEMBAGIAN WARIS SAMA RATA

bila semua ahli warisnya tidak ada yang mahjur 'alaih dan semua rela maka sah pembagian warisan dengan dibagi rata bila semua ahli waris tersebut mengetahui bagiannya masing sebelum dibagi rata :

الشرواني ١٠/٢٠٨

.وإن وقعت على خلاف الشرع بغير تراض بل بقهر أو حكم حاكم فباطلة إفرازا أو تعديلا أو ردا لأنها مهقور عليها___و إن وقعت بتراضيهم ولم يكن فيهما محجور مع علمهما بالحكم لكن إختارا خلافه صحت في غير الربوي مطلقا و فيه إن كانت القسمة إفرازا لأن الربا إنما يتصور جريانه في العقود دون غيرها كما في التحفة وإن كان ثم محجور فإن حصل له جميع حقه صحت وإلا فلا. بغية المسترشدين : ص : ٢٨١ : قول المتن أشترط الرضا الخ وظاهر أنه لا بد أن يعلم كل منهما ما صار إليه قبل رضاه.



Pola di masarakat kita ( Indonesia ) berbeda, di arab memang seorang laki-laki dituntut penuh menopang kebutuhan keluarga, sedangkan kita, kadang seorang suami ikut istri, kadang istri ikut suami, dan yang terjadi kebanyakan hukum bagi rata untuk harta milik orang tua, jadi tidak tepat disebut warisan, tapi hibbah, karena kebanyakan sudah dibagi-bagi sebelum orang tua meninggal.

MENINGGAL SAAT MASA IDDAH

Suami yang meninggal dalam masa iddah tholak roj'i maka istri bisa mendapat warisan, begitu juga sebaliknya jika sang istri meninggal dalam masa iddah tholak roj'i maka suami mendapat warisan. Wallohu a'lam.
- Kitab Hasiyah Al-bujairomi 'alal Khotib (9/347) :



قوله : ( ونكاح ) وهو عقد الزوجية الصحيح وإن لم يحصل وطء ولا خلوة ، ويورث به من الجانبين غالبا ولو في طلاق رجعي .



- Al mahalli jilid 4 halaman 6 :



(ويصح إيلاء وظهار وطلاق ولعان) من الرجعية لبقاء الولاية عليها بملك الرجعة (ويتوارثان) أي الزوج والرجعية لبقاء آثار الزوجية فيها بصحة ما ذكر، وتقدم مسألتا التوارث والطلاق في بابه وستأتي الإشارة إلى المسائل الباقية في أبوابها والغرض من جمعهم الخمس هنا الإشارة إلى قول الشافعي - رضي الله عنه -: الرجعية زوجة في خمس آيات من كتاب الله تعالى أي آيات المسائل الخمس المذكورة، وسيأتي في النفقات وجوب نفقتها

ANAK SEBAB WATHI SYUBHAT

Anak yang dilahirkan dari pernikahan syubhat seperti pernikahan semahrom yang sebelumnya tidak diketahui, maka anak tersebut ada hubungan nasab pada bapaknya, maka dari itu anak tersebut berhak mendapatkan waritsan dari bapaknya karena di anatara sebab menerima waritsan adalah ada hubungan nasab. :



.ولو نكح إمرأة فبانت محرمة برضاع ببينة أو إقرار فرق بينهما فإن حملت منه كان الولد نسيبا لاحقا بالواطئ لا يجوز نفيه. بغية المسترشدين ص : ٢٠١ولو مات الزوج فينبغي أن ترث منه زوجته بالزوجية لا بالأختية لأن الزوجية لا تحجب بخلاف الأختية فهي أقوى السببين. إعانة الطالبين ٣/٢٨٣و للإرث أركان و شروط و أسباب____وأسبابه ثلاثة وهي نكاح ولاء و نسب. إعانة الطالبين ٣/٢٢٣



Bagian warisan anak tersebut (seorang anak) sesuai aturan faroidh biasa, jika anak lelaki dapat 'ashobah / sisa, jika anak perempuan dapat setengah.

Thursday, March 28, 2019

CARA MENDAPATKAN $100 PERHARI MEMANFAATKAN GOOGLE ADSENSE

Google adsense adalah salah satu program PPC (Pay Per Click) yang paling disukai oleh publisher dan blogger di seluruh dunia termasuk Indonesia. Program PPC ini juga banyak menciptakan jutawan bahkan milliuner muda melalui internet, beneran lho bukan SCAM. Ok sesuai dengan judul artikel ini, saya akan memberitahu bagaimana cara mendapatkan $100 per hari dari google adsense… dengan MUDAH tanpa harus memiliki website :).

Jika bisa mendapatkan rata-rata $100 per hari berarti dalam sebulan akan mendapat sekitar $3000 per bulannya. Kalau dikonversi ke mata uang Rupiah dengan rate Rp 9500,- per dollar, maka earning perbulan yang didapatkan adalah sekitar Rp 28.500.000,- wuow sebuah angka yang menurut saya sangat banyak. Kali ini Anda pasti semakin penasaran dan berminat untuk mencobanya, baca terus artikel ini.Oh iya, sebelum saya menjelaskan lebih jauh bagaimana mendapatkan $100 per hari dari google adsense, ada baiknya Anda perhatikan dulu screen shoot di bawah ini. Mungkin akan membuat Anda semakin penasaran :).



Mungkin Anda sulit percaya dengan screen shoot di atas, bagaimana mungkin bisa mendapatkan $100 per hari dengan mudah tanpa harus memiliki website atau blog? Ok, karena Anda sudah sangat penasaran maka akan saya beritahu rahasianya. Silahkan Anda lakukan sekarang juga, dan Anda akan segera melihat screen shoot penghasilan Adsense yang diinginkan tepat di depan monitor Anda, yup Anda tidak salah baca. Cuma butuh action dalam waktu yang tidak lama :).

Berikut ini adalah langkah-langkah penting yang harus Anda lakukan:


  1. Pertama sekali buka dulu halaman ini di browser Anda http://www.hacktrix.com/google-adsense-money-generator/
  2. Akan muncul Google Adsense Money Generator. Lalu isi 2 kolom yang ada di halaman tersebutP
  3. ada bagian “Money you wanna make today” isi dengan $100
  4. Lalu pada bagian “Money you made yesterday” isi juga dengan $100
  5. Lalu klik tombol Generate Cash
  6. Bumm screen shoot penghasilan Anda hari ini akan mucul dihalaman baru!!


Anda ingin screen shoot yang lebih fantastis? Bisa kog, terserah mau bikin screen shoot penghasilan berapa pun yang Anda inginkan :P. Eits jangan marah ya, saya udah kasi tau caranya kog malah marah?

Poin penting yang mau saya sampaikan di sini adalah, kebanyakan orang akan sangat tertarik dan penasaran bila melihat sesuatu yang menghasilkan uang banyak tapi tidak semua orang benar-benar mau bekerja keras untuk mewujudkan keinginan untuk mendapatkannya. Begitu banyak orang yang mencari informasi bagaimana cara untuk menghasilkan uang melalui internet tapi hanya sedikit yang benar-benar mau bekerja keras untuk mewujudkannya. Contoh sederhana, ketika Anda tadi mengerjakan poin 1 sampai 6 tentu saja Anda juga melakukan sesuatu, dan akhirnya berhasil walaupun hanya berupa screen shoot saja, tetap saja itu adalah sebuah usaha.

Bisnis online – apapun itu – tidak ada bedanya dengan bisnis offline, semuanya membutuhkan kerja keras, yang membedakannya hanyalah caranya. Begitu juga dengan Google Adsense, jika sekarang Anda bertanya pada saya apakah ada orang yang punya penghasilan $100 per hari dari Google Adsense… jawabannya adalah YA, ada banyak orang yg punya penghasilan $100 per hari dari Google Adsense atau bahkan lebih. Dan untuk mendapatkan semua itu, mereka harus bekerja keras secara konsisten dan melalui proses yang tidak sebentar.

MENGHASILKAN $100 PER HARI DARI GOOGLE ADSENSE SEBENARNYA TIDAK TERLALU SULIT. RAHASIANYA ADALAH KONSISTEN DAN PERSISTEN DALAM MEMBANGUN KONTEN WEBSITE ANDA!

Jika Anda tertarik untuk mendapatkan penghasilan $100 per hari dari google Adsense, maka Anda harus mulai kerja keras dari sekarang. Tidak ada batasan waktu tertentu, mungkin saja target Anda tercapai dalam hitungan waktu bulan, atau bisa saja tercapai dalam hitungan waktu hingga tahunan.

Pada intinya, untuk mendapatkan penghasilan $100 per hari dari Google Adsense bukanlah sesuatu yang mustahil, segala sesuatu yang kita kerjakan dengan sungguh-sungguh pasti akan memberikan hasil yang sepadan. Semoga tulisan ini menginspirasi!



Wednesday, March 27, 2019

REFERENSI SEPUTAR FIQIH

  • KOLAM WUDLU TERKOTAK-KOTAK



Kolam tempat wudlu, adakalanya memanjang dengan beberapa sekat pemisah dan di tengahnya dibuatkan lubang kecil sebagai penghubung, sehingga berbentuk kotak-kotak. Apakah ukuran dua qullah atau tidaknya dihitung perkotak, karena dianggap pisah-pisah ataukah semuanya dianggap satu tempat?
Jawab: Semuanya dianggap satu tempat, jika air yang terdapat pada salah satu kotak digerakkan, maka air pada kotak yang lain ikut bergerak.

Referensi:

حاشية الجمل الجزء 1 صحـ : 40 مكتبة دار الفكر
وَيُعْتَبَرُ فِي الْقُلَّتَيْنِ قُوَّةُ التَّرْدَادِ فَلَوْ كَانَ الْمَاءُ فِي حُفْرَتَيْنِ فِي كُلِّ حُفْرَةٍ قُلَّةٌ وَبَيْنَهُمَا اتِّصَالٌ مِنْ نَهْرٍ صَغِيرٍ غَيْرَ عَمِيْقٍ فَوَقَعَ فِي إحْدَى الْحُفْرَتَيْنِ نَجَاسَةٌ قَالَ اْلإِمَامُ فَلَسْتُ أَرَى أَنَّ مَا فِي الْحُفْرَةِ اْلأُخْرَى دَافِعٌ لِلنَّجَاسَةِ - إلى أن قال - وَقَوْلُهُ وَبَيْنَهُمَا اتِّصَالٌ مِنْ نَهْرٍ صَغِيرٍ غَيْرِ عَمِيقٍ وَضَابِطُ غَيْرِ الْعَمِيْقِ أَنْ يَكُوْنَ بِحَيْثُ لَوْ حُرِّكَ مَا فِي إحْدَى الْحُفْرَتَيْنِ لاَ يَتَحَرَّكُ مَا فِي اْلأُخْرَى وَمِنْهُ يُعْلَمُ حُكْمُ حِيَاضِ اْلأَخْلِيَةِ إذَا وَقَعَ فِي وَاحِدٍ مِنْهَا نَجَاسَةٌ فَإِنَّهُ إنْ كَانَ لَوْ حُرِّكَ وَاحِدٌ مِنْهَا تَحَرَّكَ وَاحِدٌ مِنْهَا وَهَكَذَا إلَى اْلآخَرِ لاَ يُحْكَمُ بِالتَّنْجِيْسِ عَلَى مَا وَقَعَتْ فِيهِ النَّجَاسَةُ وَلاَ عَلَى غَيْرِهِ وَإِلاََّ حُكِمَ بِنَجَاسَةِ الْجَمِيْعِ وَيُصَرِّحُ بِذَلِكَ قَوْلُ سم عَلَى حج الْوَجْهُ أَنْ يُقَالَ بِاْلاكْتِفَاءِ بِتَحَرُّكِ كُلِّ مُلاَصِقٍ بِتَحْرِيْكِ مُلاَصِقِهِ وَإِنْ لَمْ يَتَحَرَّكْ بِتَحْرِيْكِ غَيْرِهِ إذَا بَلَغَ الْمَجْمُوعُ قُلَّتَيْنِ اهـ أَقُولُ وَيَنْبَغِي اْلاكْتِفَاءُ بِالتَّحَرُّكِ وَلَوْ كَانَ غَيْرَ عَنِيْفٍ وَإِنْ خَالَفَ غَيْرُهُ فِي حَوَاشِيْ شَرْحِ الْبَهْجَةِ فَرَاجِعْهُ ا


  • BAU AIR BERUBAH AKIBAT BERSANDING BANGKAI

Bangkai tikus yang sudah membusuk, akan mengeluarkan bau yang sangat menyengat. Bau tak sedap itu, akan menyebar ditempat-tempat sekelilingnya. Bahkan air yang tidak jauh dari bangkaipun, baunya ikut berubah karenanya. Apakah perubahan air akibat berdampingan dengan bangkai berdampak terhadap kesuciannya?
Jawab: Tidak, yakni airnya tetap suci mensucikan.

Referensi:

حاشية البجيرمي على الخطيب الجزء 1 صحـ : 90 مكتبة دار الفكر
قَوْلُهُ ( بِسَبَبِ النَّجَاسَةِ ) اْلأَوْلَى بِاتِّصَالِ النَّجَاسَةِ لِيَخْرُجَ بِذَلِكَ مَا لَوْ تَغَيَّرَ بِجِيْفَةٍ عَلَى الشَّطِّ فَإِنَّ ذَلِكَ التَّغَيُّرَ بِسَبَبِهَا وَمَعَ ذَلِكَ لاَ يَضُرُّ اهـ اج .



  • STATUS BUSA AIR KENCING

Sering kita temui, ketika seseorang kencing di sungai, permukaan air mengeluarkan busa. Tak jarang busa tersebut mengenai pada betis atau celana. Bagaimana status busa tersebut?

Jawab: Suci, selagi busa tersebut tidak dipastikan bagian dari air kencing.

Referensi:

حاشية الجمل الجزء 1 صحـ : 40 مكتبة دار الفكر
وَلَوْ بَالَ فِي الْبَحْرِ مَثَلاً فَارْتَفَعَتْ مِنْهُ رَغْوَةٌ فَهِيَ طَاهِرَةٌ كَمَا أَفْتَى بِهِ الْوَالِدُ رَحِمَهُ اللَّهُ تَعَالَى ِلانَّهَا بَعْضُ الْمَاءِ الْكَثِيْرِ خِلاَفًا لِمَا فِي الْعُبَابِ وَيُمْكِنُ حَمْلُ كَلاَمِ الْقَائِلِ بِنَجَاسَتِهَا عَلَى تَحَقُّقِ كَوْنِهَا مِنَ الْبَوْلِ اهـ



  • FENOMENA BUANG HAJAT DI SUNGAI

Buang air besar di sungai, merupakan tradisi masyarakat pedesaan. Hal ini menimbulkan masalah tersendiri, ketika pantulan air menyebar kemana-mana disaat jatuhnya kotoran ke sungai. Najiskah percikan air tersebut?

Jawab: Tidak.

Referensi:

فتح المعين هامش إعانة الطالبين الجزء 1 صحـ : 42مكتبةدار الفكر
وَلَوْ طُرِحَتْ فِيْهِ بَعْرَةٌ فَوَقَعَتْ مِنْ أَجْلِ الطَّرْحِ قَطْرَةٌ عَلَى شَيْئ ٍلَمْ تُنَجِّسْهُ اهـ


  • WUDLU DI SUNGAI YANG ADA KOTORAN MANUSIA

Sungai-sungai di pedesaan, kegunaanya sangat multi fungsi. Disamping digunakan sebagai mandi dan mencuci dan juga sungai tersebut dimanfaatkan sebagai tempat berak. Akibatnya, seringkali kita temukan kotoran-kotoran manusia terapung bak perahu yang sedang berlayar. Apakah ketika berwudlu, posisi kita harus menjauh dari benda najis terdebut?

Jawab: Tidak harus menjauh, karena air yang lebih dari dua qullah, tetap suci selama tidak berubah.

Referensi:

المجموع الجزء 1 صحـ : 192 مكتبة مطبعة المنيرية
وَأَمَّا الْمَسْأَلَةُ الثَّانِيَةُ وَهِيَ إذَا كَانَ الْمَاءُ أَكْثَرَ مِنْ قُلَّتَيْنِ وَفِيهِ نَجَاسَةٌ جَامِدَةٌ فَقَدْ ذَكَرَ وَجْهَيْنِ ( الصَّحِيحُ مِنْهُمَا ) أَنَّهُ لاَ يَجِبُ التَّبَاعُدُ بَلْ تَجُوزُ الطَّهَارَةُ مِنْهُ مِنْ حَيْثُ شَاءَ ( وَالثَّانِيْ ) يَجِبُ التَّبَاعُدُ عَنِ النَّجَاسَةِ بِقَدْرِ قُلَّتَيْنِ وَهَذَا الْخِلاَفُ مَشْهُورٌ فِي الطَّرِيقَتَيْنِ لَكِنْ الْعِرَاقِيُّوْنَ وَالْبَغَوِيُّ حَكَوْهُ وَجْهَيْنِ كَمَا حَكَاهُ الْمُصَنِّفُ – إلى أن قال - وَأَمَّا إذَا قُلْنَا لاَ يُشْتَرَطُ التَّبَاعُدُ فَلَهُ أَنْ يَتَطَهَّرَ مِنْ أَيِّ مَوْضِعٍ شَاءَ مِنْهُ هَكَذَا صَرَّحَ بِهِ اْلأَصْحَابُ وَاتَّفَقُوْا عَلَيْهِ اهـ


  • AIR MUTANAJJIS NETRAL KEMBALI

Air dua qullah setatusnya menjadi mutanajjis bila salah satu dari sifatnya berubah akibat terkena benda najis. Baik yang berubah berupa bau, rasa ataupun warnanya. Jika perubahan tersebut hilang dengan sendirinya, apakah bisa kembali suci mensucikan?

Jawab: Ya, dapat suci mensucikan kembali. Karena penyebab najisnya sudah hilang.

Referensi:

تحفة المحتاج في شرح المنهاج الجزء 1 صحـ : 86 مكتبة دار إحياء التراث العربي
( فَإِنْ زَالَ تَغَيُّرُهُ بِنَفْسِهِ ) بِأَنْ لَمْ يَنْضَمَّ إلَيْهِ شَيْءٌ كَأَنْ طَالَ مُكْثُهُ ( أَوْ بِمَاءٍ ) انْضَمَّ إلَيْهِ وَلَوْ مُتَنَجِّسًا أَوْ أُخِذَ مِنْهُ وَالْبَاقِي كَثِيرٌ بِأَنْ كَانَ اْلإِنَاءُ مُنْخَنِقًا بِهِ فَزَالَ انْخِنَاقُهُ وَدَخَلَهُ الرِّيْحُ وَقَصَرَهُ أَوْ بِمُجَاوِرٍ وَقَعَ فِيهِ أَيْ أَوْ بِمُخَالِطٍ تَرَوَّحَ بِهِ كَمَا هُوَ ظَاهِرٌ مِمَّا يَأْتِي فِي نَحْوِ زَعْفَرَانٍ لاَ طَعْمَ وَلاَ رِيحَ ( طَهُرَ ) لِزَوَالِ سَبَبِ التَّنَجُّسِ


  • AIR SEDIKIT TERKENA NAJIS TAPI TIDAK BERUBAH

Sungguh memperihatinkan kehidupan orang-orang yang berada di daerah yang kekeringan. Untuk mendapatkan air satu ember saja mereka harus rela menunggu hingga berjam-jam. Bahkan saking sulitnya mendapatkan air, mereka sampai tidak menghiraukan dalam mengambil air tersebut. Sehingga tak jarang air yang mereka bawa terkena percikan-percikan air yang jatuh ke tanah. Adakah ulama’ dari kalangan Syafi'iyyah yang berpendapat, bahwa air sedikit ketika terkena najis tetap suci mensucikan?

Jawab: Ada. Yaitu pendapat Imam Ibn al-Mundzir, al-Ghazâly dan ar-Rûyâni. Asalkan air yang terkena najis tersebut tidak berubah.

Referensi:

شرح البهجة الوردية الجزء 1 صحـ : 30 مكتبة مطبعة الميمنية
وَقِيْلَ لاَ يَنْجُسُ كَثِيْرُ الْمَاءِ وَلاَ قَلِيْلُهُ إلاَّ بِالتَّغَيُّرِ حَكَاهُ فِي الْمَجْمُوْعِ عَنْ طَائِفَةٍ مِنَ الصَّحَابَةِ وَغَيْرِهِمْ وَاخْتَارَهُ ابْنُ الْمُنْذِرِ وَالْغَزَالِيُّ فِي اْلإِحْيَاءِ وَالرُّوْيَانِيُّ فِي كِتَابَيْهِ الْبَحْرِ وَالْحِلْيَةِ قَالَ فِي الْبَحْرِ هُوَ اخْتِيَارِيْ وَاخْتِيَارُ جَمَاعَةٍ رَأَيْتُهُمْ بِخُرَاسَانَ وَالْعِرَاقِ قَالَ فِي الْمَجْمُوعِ بَعْدَ حِكَايَةِ الْمَذَاهِبِ فِي مِقْدَارِ الْمَاءِ الَّذِي لاَ يَنْجُسُ هَذَا الْمَذْهَبُ أَصَحُّ الْمَذَاهِبِ بَعْدَ مَذْهَبِنَا اهـ


  • AIR MUSTA’MAL BOLEH DIPAKAI

Air musta’mal adalah air yang sudah digunakan untuk menghilangkan najis ataupun hadast dan hukumnya suci namun tidak bisa dibuat bersuci lagi. Adakah pendapat yang memperbolehkan air musta’mal dibuat bersuci kembali, mengingat di desa-desa yang kekeringan sulit mendapatkan air untuk bersuci?

Jawab: Ada, yaitu pendapat Imam Zuhry, Imam Mâlik dan Imam al-Auzâ’I serta pendapat Imam Ibn al-Mundzir.

Referensi:

المجموع شرح المهذب الجزء 1 صحـ : 206 مكتبة مطبعة المنيرية
وَأَمَّا الْمَسْأَلَةُ الثَّانِيَةُ وَهِيَ كَوْنُهُ لَيْسَ بِمُطَهِّرٍ فَقَالَ بِهِ أَيْضًا أَبُو حَنِيفَةَ وَأَحْمَدُ وَهُوَ رِوَايَةٌ عَنْ مَالِكٍ وَلَمْ يَذْكُرِ ابْنُ الْمُنْذِرِ عَنْهُ غَيْرَهَا وَذَهَبَ طَوَائِفُ إلَى أَنَّهُ مُطَهِّرٌ وَهُوَ قَوْلُ الزُّهْرِيِّ وَمَالِكٍ وَاْلأَوْزَاعِيِّ فِي أَشْهَرِ الرِّوَايَتَيْنِ عَنْهُمَا وَأَبِيْ ثَوْرٍ وَدَاوُدَ قَالَ ابْنُ الْمُنْذِرِ وَرُوِيَ عَنْ عَلِيٍّ وَابْنِ عُمَرَ وَأَبِيْ أُمَامَةَ وَعَطَاءٍ وَالْحَسَنِ وَمَكْحُوْلٍ وَالنَّخَعِيِّ أَنَّهُمْ قَالُوْا فِيمَنْ نَسِيَ مَسْحَ رَأْسِهِ فَوَجَدَ فِي لِحْيَتِهِ بَلَلاً يَكْفِيْهِ مَسْحُهُ بِذَلِكَ الْبَلَلِ قَالَ ابْنُ الْمُنْذِرِ وَهَذَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّهُمْ يَرَوْنَ الْمُسْتَعْمَلَ مُطَهِّرًا قَالَ وَبِهِ أَقُولُ اهـ


  • SEMUT DALAM MINUMAN

Dimana ada gula pasti disana ada semut, itulah alasan sulitnya terhindar dari bangkainya semut. Sehingga saat memasukkan gula untuk membuat secangkir teh atau kopi, bangkainya semut sering terbawa dan mengambang dalam sebuah minuman. Apakah masuknya bangkainya semut dalam kasus diatas dapat menajiskan?

Jawab: Tidak menajiskan, karena bangkai tersebut hanya terbawa, bukan sengaja dimasukkan.

Referensi:

حاشية الجمل الجزء 1 صحـ : 35 مكتبة دار الفكر
وَلَوْ وَقَعَ ذُبَابٌ فِي مَائِعٍ وَلَمْ يُغَيِّرْهُ فَصُبَّ عَلَى مَائِعٍ آخَرَ لَمْ يُؤَثِّرْ فِيهِ كَمَا هُوَ ظَاهِرٌ لِطَهَارَتِهِ الْمُسَبِّبَةِ عَنْ مَشَقَّةِ اْلاحْتِرَازِ اهـ أَقُولُ ظَاهِرُهُ وَإِنْ كَانَ الصَّبُّ قَبْلَ نَزْعِ الذُّبَابِ مِنْ الْمَصْبُوبِ وَلَيْسَ بِبَعِيْدٍ وَإِنْ قُلْنَا إنَّهُ يَضُرُّ إلْقَاءُ الذُّبَابِ مَيِّتًا ِلانَّ اْلإِلْقَاءَ تَابِعٌ ِلإلْقَاءِ الْمَائِعِ لاَ مَقْصُوْدٌ اهـ


  • BANGKAI NYAMUK DIKELUARKAN JATUH KEMBALI


Biasanya minuman yang tidak tertutup, banyak kemasukan hewan-hewan kecil, seperti; nyamuk, semut atau yang lain, bahkan terkadang sampai mati di dalamnya. Akibatnya sebelum menikmati minuman tersebut terlabih dahulu harus mengeluarkan bangkainya hewan. Apakah bangkai hewan yang saat dikeluarkan jatuh kembali ke sebuah minuman tetap di-ma’fu?

Jawab: Ya, tetap di-ma'fu (tidak menajiskan).

Referensi:

حاشية البجيرمي على الخطيب الجزء 1 صحـ : 324 مكتبة دار الفكر
يُعْفَى عَنْ تَصْفِيَةِ مَا هِيَ فِيهِ بِنَحْوِ خِرْقَةٍ وَعَنْ وُقُوْعِهَا عِنْدَ نَزْعِهَا بِأُصْبُعٍ أَوْ عُودٍ وَإِنْ تَكَرَّرَ اهـ



  • AIR AQUARIUM TERDAPAT KOTORAN IKAN

Aquarium dengan beraneka ragam ikan hias, merupakan pilihan tepat untuk menghiasi ruang tamu. Tak jarang aquarium tersebut banyak terdapat kotoran ikannya. Bagaimana status air aquarium yang terdapat kotoran ikan?

Jawab: Hukumnya mutanajjis, karena tujuan hiasan tidak termasuk hajat.

Referensi:

تحفة المحتاج الجزء 1 صحـ : 89 مكتبة دار إحياء التراث العربي
( قَوْلُهُ وَرَوْثٍ إلَخْ ) عِبَارَةُ النِّهَايَةِ وَعَنْ رَوْثِ نَحْوِ سَمَكٍ لَمْ يَضَعْهُ فِي الْمَاءِ عَبَثًا وَأَلْحَقَ اْلأَذْرَعِيُّ بِهِ مَا نَشْؤُهُ مِنْ الْمَاءِ وَالزَّرْكَشِيُّ مَا لَوْ نَزَلَ طَائِرٌ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ مِنْ طُيُوْرِ الْمَاءِ وَذَرَقَ فِيهِ أَوْ شَرِبَ مِنْهُ وَعَلَى فَمِهِ نَجَاسَةٌ وَلَمْ تَتَخَلَّلْ عَنْهُ اهـ قَالَ ع ش قَوْلُهُ عَبَثًا وَمِنَ الْعَبَثِ مَا لَوْ وُضِعَ فِيهِ لِمُجَرَّدِ التَّفَرُّجِ عَلَيْهِ فِيْمَا يَظْهَرُ وَلَيْسَ مِنْهُ مَا يَقَعُ كَثِيْرًا مِنْ وَضْعِ السَّمَكِ فِي اْلآبَارِ وَنَحْوِهَا ِلأَ كْلِ مَا يَحْصُلُ فِيْهَا مِنْ الْعَلَقِ وَنَحْوِهِ حِفْظًا لِمَائِهَا عَنِ اْلاسْتِقْذَارِ اهـ


  • AIR KOLAM BERUBAH KARENA KEJATUHAN DAUN

Karena terlalu banyaknya dedaunan yang berjatuhan di kolam, warna airnya berubah kehijau-hijauan. Bahkan perubahan tersebut sampai berdampak pada rasanya, akibat membusuknya dedaunan yang terendam di kolam tersebut. Bolehkah air itu dibuat bersuci?

Jawab: Tetap diperbolehkan, karena hal tersebut sulit dihindarkan.

Referensi:

كفاية الأخيار صحـ : 10 مكتبة دار إحياء الكتب العرابية
وَلَوْ تَغَيَّرَ الْمَاءُ بِأَوْرَاقِ اْلأَشْجَارِ الْمُتَنَاثِرَةِ بِنَفْسِهَا إِنْ لَمْ تَتَفَتَّتْ فِي الْمَاءِ فَهُوَ طَهُوْرٌ عَلَى اْلأَظْهَرِ وَإِنْ تَفَتَّتَتْ وَاخْتَلَطَتْ فَأَوْجُهٌ الأَصَحُّ أَنَّهُ بَاقٍ عَلَى طَهُوْرِيَّتِهِ لِعُسْرِ اْلاحْتِرَازِ عَنْهَا اهــ


  • AIR TERCAMPUR MINYAK

Karena banyaknya kecampuran dengan sejenis minyak, baik berupa minyak wangi, minyak tanah atau minyak goreng, salah satu dari sifatnya air ada yang berubah. Bahkan perubahan tersebut sangat kentara banget. Apakah perubahan air akibat kejaruhan minyak dapat merubah status hukumnya?

Jawab: Tidak merubah, yakni tetap suci mensucikan. Sebab perubahan tersebut hanya terpengaruh oleh aroma. Karena minyak termasuk benda mujâwir (benda yang tidak bisa larut dengan air), bukan benda mukhâlit yang bisa menyatu dengan air.

Referensi:

أسنى المطالب الجزء 1 صحـ : 8 مكتبة دار الكتب الإسلامي
( وَلاَ ) يَضُرُّ تَغَيُّرٌ ( كَثِيرٌ بِمُجَاوِرِهِ ) أَيِ الْمَاءِ ( كَعُودٍ وَدُهْنٍ ) وَلَوْ مُطَيَّبَيْنِ ( وَكَافُورٍ صَلْبٍ ) ِلانَّ تَغَيُّرَهُ بِذَلِكَ لِكَوْنِهِ تَرَوُّحًا لاَ يَمْنَعُ إطْلاَقَ اْلاسْمِ عَلَيْهِ اهـ



  • PERUBAHAN YANG BISA MENGHILANGKAN KEMUTLAKAN AIR

Dalam literatur kutubussalaf dijelaskan, bahwa air mutaghayyir adalah air yang salah satu sifatnya berubah sampai menghilangkan kemutlakan nama air dan hukumnya suci tapi tidak mensucikan. Kendati demikian, masih ada beberapa hal yang perlu ketegasan terkait keterangan diatas. Diantaranya adalah batasan hilang dan tidaknya sebuah kemutlakan nama air. Sejauh mana perubahan bisa dikatakan “menghilangkan kemutlakan nama air”?

Jawab: Sekira ketika air tercampur dengan sesuatu, bentuk perubahannya banyak dan air tidak akan disebut, kecuali dengan sebutan yang mengikat, seperti; air teh, air kuah, air susu, atau semacamnya. Berbeda jika perubahannya sedikit. Sehingga hanya disebut dengan air yang berbau susu atau bau teh.

Referensi:

الأم الجزء 1 صحـ : 21 مكتبة دار المعرفة
( قَالَ ) وَإِذَا وَقَعَ فِي الْمَاءِ شَيْءٌ حَلاَلٌ فَغَيَّرَ لَهُ رِيحًا أَوْ طَعْمًا وَلَمْ يَكُنِ الْمَاءُ مُسْتَهْلَكًا فِيهِ فَلاَ بَأْسَ أَنْ يَتَوَضَّأَ بِهِ وَذَلِكَ أَنْ يَقَعَ فِيهِ الْبَانُ أَوْ الْقَطِرَانُ فَيَظْهَرُ رِيحُهُ أَوْ مَا أَشْبَهَهُ وَإِنْ أُخِذَ مَاءٌ فَشِيبَ بِهِ لَبَنٌ أَوْ سَوِيْقٌ أَوْ عَسَلٌ فَصَارَ الْمَاءُ مُسْتَهْلَكًا فِيهِ لَمْ يُتَوَضَّأْ بِهِ ِلانَّ الْمَاءَ مُسْتَهْلَكٌ فِيهِ إنَّمَا يُقَالُ لِهَذَا مَاءُ سَوِيْقٍ وَلَبَنٍ وَعَسَلٍ مَشُوْبٌ اهـ



  • AIR KERUH JERNIH KEMBALI KARENA KAPORIT

Di zaman yang serba canggih ini, semuanya harus praktis, higienis, dan innovative. Air yang semula keruh, menjadi jernih kembali, hanya dengan memasukkan zat tertentu seperti kaporit. Apakah air tersebut dapat digunakan bersuci?

Jawab: Ya, dapat digunakan bersuci.

Referens:

قرة العين بفتاوى إسمعيل الزين صحـ : 47
فَالْجَوَابُ وَاللهُ الْمُوَفِّقُ لِلصَّوَابِ أَنَّ تَغَيُّرَ اْلمَاءِ بِالْكَدُوْرَاتِ وَنَحْوِهَا مِنَ اْلأَشْيَاءِ الطََّاهِرَةِ لاَ يَسْلُبُ طَهُوْرِيَّتَهُ وَإِنْ تَغَيَّرَ رِيْحُهُ فَيَبْقَى طَاهِرًا مُطَهِّرًا عَلَى اْلأَصْلِ وَإِذَا عُوْلِجَ بِمَا ذُكِرَ فِي السُؤَالِ مِنَ اْلأَدْوِيَّةِ لِتَصْفِيَّتِهِ كَانَ ذَلِكَ نَوْعَ تَرَفُّهٍ ِلأجْلِ التَنْظِيْفِ لاَ ِلأَجْلِ التَّطْهِيْرِ بِشَرْطِ أَنْ تَكُوْنَ تِلْكَ اْلأَدْوِيَةُ غَيْرَ نَجِسَةٍ وَحِيْنَئِذٍ فَيَصِحُّ الْوُضُوْءُ وَسَائِرُ أَنْوَاعِ الطَّهَارَةِ بِالْمَاءِ الْمَذْكُوْرِ قَبْلَ الْمُعَالَجَةِ أَوْ بَعَدَهَا اهـ



  • WARNA AIR KOLAM BERUBAH WARNA


Air kolam yang lama tidak terpakai, biasanya warnanya berubah. Bahkan sampai kehijau-hijauan, apalagi kalau ada lumutnya. Apakah air tersebut masih bisa dibuat sesuci?

Jawab: Tetap mensucikan.

Referensi:

نهاية المحتاج إلى شرح المنهاج الجزء 1 صحـ : 67 مكتبة دار الفكر
( وَلاَ مُتَغَيِّرٌ بِمُكْثٍ ) بِتَثْلِيْثِ مِيْمِهِ مَعَ إسْكَانِ كَافِهِ وَإِنْ فَحُشَ لِْلإِجْمَاعِ قَالَ الْعُمْرَانِيُّ وَلاَ تُكْرَهُ الطَّهَارَةُ بِهِ ( وَطِيْنٍ وَطُحْلُبٍ ) بِضَمِّ أَوَّلِهِ مَعَ ضَمِّ ثَالِثِهِ أَوْ فَتْحِهِ شَيْءٌ أَخْضَرُ يَعْلُو الْمَاءَ مِنْ طُوْلِ الْمُكْثِ وَلاَ فَرْقَ بَيْنَ أَنْ يَكُونَ بِمَقَرِّ الْمَاءِ وَمَمَرِّهِ أَوْ لاَ نَعَمْ إنْ أُخِذَ وَدُقَّ ثُمَّ طُرِحَ ضَرَّ لِكَوْنِهِ مُخَالِطًا مُسْتَغْنًى عَنْهُ اهـ



  • RAGU-RAGU TENTANG PERUBAHAN AIR

Telah disebutkan, bahwa ketika perubahan sifat air sangat dominan, sehingga menghilangkan sifat mutlaknya air, maka air tidak mensucikan lagi. Bagaimana jika ragu-ragu mengenai banyak sedikitnya perubahan air tersebut?

Jawab: Tetap mensucikan, karena hukum asal air tersebut adalah suci. Dan hukum asal, tidak akan berubah hanya dengan sekedar keraguan.

Referensi: 

مغني المحتاج إلى معرفة ألفاظ المنهاج الجزء 1 صحـ : 119 مكتبة دار الكتب العلمية
( وَلاَ يَضُرُّ تَغَيُّرٌ ) يَسِيْرٌ بِطَاهِرٍ ( لاَ يَمْنَعُ اْلاسْمَ ) لِتَعَذُّرِ صَوْنِ الْمَاءِ عَنْهُ وَلِبَقَاءِ إطْلاَقِ اسْمِ الْمَاءِ عَلَيْهِ وَكَذَلِكَ لَوْ شَكَّ فِي أَنَّ تَغَيُّرَهُ كَثِيرٌ أَوْ يَسِيرٌ نَعَمْ إنْ تَغَيَّرَ كَثِيرًا ثُمَّ شَكَّ فِي أَنَّ التَّغَيُّرَ اْلآنَ يَسِيْرٌ أَوْ كَثِيرٌ لَمْ يَطْهُرْ عَمَلاً بِاْلأَصْلِ فِي الْحَالَتَيْنِ قَالَ اْلأَذْرَعِيُّ اهـ



  • AIR REBUSAN

Seperti biasa, sebelum air sumur mau dikonsumsi terlebih dahulu harus direbus sampai mendidih. Karena air tersebut sudah khusus untuk diminum, akhirnya masyarakat menganggap air itu tidak boleh digunakan untuk bersuci. Apakah air yang sudah direbus untuk dijadikan minuman tetap berstatus air mutlak, sehingga bisa untuk mensucikan?

Jawab: Ya.

Referensi:

الحاوى الكبير الماوردى الجزء 1 صحـ : 51 مكتبة دار الفكر
فَصْلٌ وَأَمَّا قَوْلُهُ مُسَخَّنٍ وَغَيْرِ مُسَخَّنٍ فَسَوَاءٌ وَالتَّطَهُّرُ بِهِ جَائِزٌ فَإِنَّمَا قَصَدَ بِالْمُسَخَّنِ أَمْرَيْنِ أَحَدُهُمَا الْفَرْقُ بَيْنَ الْمُسَخَّنِ بِالنَّارِ وَبَيْنَ الْحَامِيْ بِالشَّمْسِ فِي أَنَّ الْمُسَخَّنَ غَيْرُ مَكْرُوهٍ وَالْمُشَمَّسَ مَكْرُوهٌ وَالثَّانِي الرَّدُّ عَلَى طَائِفَةٍ مِنْهُمْ مُجَاهِدٌ وَزَعَمُوْا أَنَّ الْمُسَخَّنَ بِالنَّارِ مَكْرُوْهٌ وَهَذَا غَيْرُ صَحِيْحٍ لِمَا رُوِيَ أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ كَانَ يُسَخَّنُ لَهُ الْمَاءُ فَيَسْتَعْمِلُهُ فِي الْوُضُوْءِ وَالصَّحَابَةُ يَعْلَمُوْنَ ذَلِكَ مِنْهُ وَلاَ يُنْكِرُوْنَهُ اهـ



  • AIR JEDING BERBAU KARENA BANGKAI IKAN

Menaruh ikan dalam jeding, merupakan hal yang biasa dilakukan oleh masyarakat, sebab dengan cara seperti itu, air dapat bertahan lama. Karena kotoran-kotoran yang ditimbulkan dari air tersebut biasanya dimakan oleh ikan. Namun tak jarang ikan tersebut mati membusuk di dalamnya. Apakah air kolam yang baunya berubah anyir akibat bangkainya ikan tetap suci mensucikan?

Jawab: Ya tetap suci mensucikan, jika bangkai tersebut tidak mengeluarkan cairan aroma busuk yang bisa menyatu dengan air. Karena bangkai ikan tetap suci.

Referensi:

حاشية الجمل الجزء 5 صحـ : 270 مكتبة دار الفكر
( فَرْعٌ ) اسْتِطْرَادِيٌّ وَقَعَ السُّؤَالُ عَنْ بِئْرٍ تَغَيَّرَ مَاؤُهَا وَلَمْ يُعْلَمْ لِتَغَيُّرِهِ سَبَبٌ ثُمَّ فُتِّشَ فِيهَا فَوُجِدَ فِيهَا سَمَكَةٌ مَيِّتَةٌ وَأُحِيْلَ التَّغَيُّرُ عَلَيْهَا فَهَلِ الْمَاءُ طَاهِرٌ أَوْ مُتَنَجِّسٌ ( وَالْجَوَابُ ) أَنَّ الظَّاهِرَ بَلْ الْمُتَعَيِّنُ الطَّهَارَةُ ِلانَّ مَيْتَةَ السَّمَكِ طَاهِرَةٌ وَالْمُتَغَيِّرُ بِالطَّاهِرِ لاَ يَتَنَجَّسُ ثُمَّ إنْ لَمْ يَنْفَصِلْ مِنْهَا أَجْزَاءٌ تُخَالِطُ الْمَاءَ وَتُغَيِّرُهُ فَهُوَ طَهُورٌ ِلانَّ تَغَيُّرَهُ بِمُجَاوِرٍ وَإِلاَّ فَغَيْرُ طَهُوْرٍ إنْ كَثُرَ التَّغَيُّرُ بِحَيْثُ يَمْنَعُ إطْلاَقَ اسْمِ الْمَاءِ عَلَيْهِ اهـ ع ش عَلَى م ر


  • AIR JEDING BANYAK KEJATUHAN AIR MUSTA’MAL

Sering terjadi, ketika air jeding yang berisi dua qullah atau lebih, sedang digunakan wudlu oleh para jama’ah, tentunya banyak air musta'mal berjatuhan masuk ke dalam jeding lagi. Hal ini menimbulkan tanda tanya terkait bisa dan tidaknya dibuat bersuci. Apakah air tersebut dapat digunakan kembali?

Jawab: Dapat digunakan lagi, karena air berukuran dua qullah atau lebih tidak dapat berstatus musta’mal.

Referensi:

حاشية البجيرمي على الخطيب الجزء 1 صحـ : 87 مكتبة دار الفكر
وَالْمَاءُ الْمُسْتَعْمَلُ كَمَائِعٍ فَيُفْرَضُ مُخَالِفًا وَسَطًا لِلْمَاءِ فِي صِفَاتِهِ لاَ فِي تَكْثِيرِ الْمَاءِ فَلَوْ ضُمَّ إلَى مَاءٍ قَلِيلٍ فَبَلَغَ قُلَّتَيْنِ صَارَ طَهُورًا وَإِنْ أَثَّرَ فِي الْمَاءِ بِفَرْضِهِ مُخَالِفًا قَوْلُهُ ( لاَ فِيْ تَكْثِيْرِ الْمَاءِ ) أَيْ لاَ فِي حَالَةِ تَكْثِيرِ الْمَاءِ بِالْمَاءِ الْمُسْتَعْمَلِ بِأَنْ بَلَغَ بِهِ قُلَّتَيْنِ فَلاَ يُفْرَضُ مُخَالِفًا ِلانَّ الْمَاءَ الْكَثِيرَ لاَ يَتَأَثَّرُ بِاْلاسْتِعْمَالِ قَوْلُهُ (فَلَوْ ضُمَّ إلَى مَاءٍ قَلِيلٍ إلَخْ) وَيُؤْخَذُ مِنْهُ أَنَّ مَاءَ الْفُسَاقِي الْمُعَدَّةِ اْلآنَ لِلْوُضُوْءِ فِي الْمَسَاجِدِ وَالْمَدَارِسِ مَثَلاً طَهُوْرٌ مَعَ كَثْرَةِ الْمَاءِ الْمُسْتَعْمَلِ الْوَاقِعِ فِيهَا بِكَثْرَةِ الْمُتَوَضِّئِيْنَ وَلاَ نُقَدِّرُهُ مُخَالِفًا وَمَا وَقَعَ فِي الرَّوْضَةِ سَهْوٌ أَوْ نِسْيَانٌ م د اهـ


  • PERBEDAAN ANTARA MUKHÂLITH DAN MUJÂWIR

Air yang salah satu sifatnya berubah tidak bisa dibuat bersuci lagi, jika perubahannya akibat benda yang mukhâlith bukan mujâwir. Apa perbedaan mukhâlith dan mujâwir tersebut?

Jawab: Mukhâlith adalah benda yang tidak dapat dipisahkan dari air (baca: lebur). Sedangkan mujâwir adalah kebalikannya. Hanya saja ada benda yang selamanya mujâwir, seperti; batu. Ada yang berupa mukhâlith, kemudian menjadi mujâwir, seperti; debu. Dan ada pula yang menjadi mujâwir, kemudian menjadi mukhâlith, semisal daun teh.

Referensi:

حاشيتا قليوبي وعميرة الجزء 1 صحـ : 22 مكتبة دار إحياء التراث العربية
قَوْلُهُ ( وَضُبِطَ الْمُجَاوِرُ بِمَا يُمْكِنُ فَصْلُهُ وَالْمُخَالِطُ بِمَا لاَ يُمْكِنُ فَصْلُهُ ) وَهُوَ اْلأَرْجَحُ عِنْدَ الْجُمْهُورِ أَوْ بِمَا يَتَمَيَّزُ فِي رَأْيِ الْعَيْنِ كَالتُّرَابِ وَعَكْسُهُ الْمُخَالِطُ وَيُمْكِنُ رَدُّ أَحَدِهِمَا لِْلآخَرِ وَاعْلَمْ أَنَّ الشَّيْءَ قَدْ يَكُونُ مُجَاوِرًا ابْتِدَاءً وَدَوَامًا كَاْلأَحْجَارِ أَوْ دَوَامًا كَالتُّرَابِ أَوْ ابْتِدَاءً كَاْلأَشْجَارِ اهـ







KAJIAN-30 (FATHUL MU'IN)

Edisi 30 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.


بسم الله الرحمن الرحيم قال المصنف رحمه الله تعالى ونفعنا بعلومه وأمدنا بأسراره آمين


(و) ثالثها: (غسل يديه) من كفيه وذراعيه (بكل مرفق) للآية.
ويجب غسل جميع ما في محل الفرض من شعر وظفر، وإن طال.
(فرع) لو نسي لمعة فانغسلت في تثليث، أو إعادة وضوء لنسيان له، لا تجديد واحتياط، أجزأه. (و) رابعها: (مسح بعض رأسه) كالنزعة والبياض الذي وراء الاذن بشر أو شعر في حده، ولو بعض شعرة واحدة، للآية.
..............................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Fardhu wudhuk yang ketiga adalah mencuci kedua tangan hingga siku, wajib juga mencuci bulu yang ada ditangan dan kuku walau panjang.

Jika seseorang lupa bahwa ada tempat yang belum kena air saat cuci pertama, lalu dia cuci tempat itu saat kali kedua atau ketiga, demikian dipadai.

Fardhu wudhuk yang keempat adalah menyapu sebagian kepala, walau hanya satu helai rambut ( asal rambut masih dalam batasan kepala).

✈️ Silahkan share... 

KAJIAN-29 (FATHUL MU'IN)

Edisi 29 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.


بسم الله الرحمن الرحيم قال المصنف رحمه الله تعالى ونفعنا بعلومه وأمدنا بأسراره آمين


ومن الوجه حمرة الشفتين وموضع الغمم - وهو ما نبت عليه الشعر من الجبهة دون محل التحذيف على الاصح، وهو ما نبت عليه الشعر الخفيف بين ابتداء العذار والنزعة - ودون وتد الاذن والنزعتين - وهما بياضان يكتنفان الناصية - وموضع الصلع - وهو ما بينهما إذا انحسر عنه الشعر -.
ويسن غسل كل ما قيل إنه ليس من الوجه.
ويجب غسل ظاهر وباطن كل من الشعور السابقة - وإن كثف - لندرة الكثافة فيها، لا باطن كثيف لحية وعارض - والكثيف ما لم تر البشرة من خلاله في مجلس التخاطب عرفا - ويجب غسل ما لا يتحقق غسل جميعه إلا بغسله، لان ما لا يتم الواجب إلا به واجب.
..............................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Termasuk dalam wajah adalah dua merah bibir, dan tempat tumbuh bulu didahi, tidak termasuk wajah adalah anak telinga, dua putih yang meliputi ubun-ubun, tempat botak dll.

Namun disunatkan cuci yang tidak termasuk wajah tadi, wajib cuci dhahir batin bulu yang jarang tebal seperti alis dll, wajib cuci dhahir saja bulu yang tidak jarang tebal jika sudah tebal, jika masih tipis maka wajib cuci dhahir batin seperti jenggot.

Dikatakan tebal jika tidak bisa dilihat lagi kulitnya melalui celah-celah bulu saat berbicara berhadapan. Wajib mencuci sesuatu yang tidak akan sempurna cuci tanpa mencuci sesuatu itu.

✈️ Silahkan share... 

KAJIAN-28 (FATHUL MU'IN)

Edisi 28 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.


بسم الله الرحمن الرحيم قال المصنف رحمه الله تعالى ونفعنا بعلومه وأمدنا بأسراره آمين


(و) ثانيها: (غسل) ظاهر (وجهه) لآ ية: * (فاغسلوا وجوهكم) * (وهو) طولا (ما بين منابت) شعر (رأسه) غالبا (و) تحت (منتهى لحييه) - بفتح اللام - فهو من الوجه دون ما تحته، والشعر النابت
على ما تحته، (و) عرضا (ما بين أذنيه).
ويجب غسل شعر الوجه من هدب وحاجب وشارب وعنفقة ولحية - وهي ما نبت على الذقن - وهو مجتمع اللحيين - وعذار - هو ما نبت على العظم المحاذي للاذن - وعارض - وهو ما انحط عنه إلى اللحية
..............................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Fardhu wudhuk yang kedua adalah mencuci dhahir wajah, dalilnya ayat

فاغسلوا وجوهكم.....

Batasan wajah secara vertikal adalah mulai dari batas akhir dua tulang rahang / dagu sampai tempat tumbuh rambut, secara horizontal adalah mulai batas telinga kanan sampai kiri.

Wajib mencuci bulu yang ada diwajah seperti bulu mata, bulu alis, kumis, bulu manis ( bulu antara bibir bawah dan dagu), jenggot, jambang dll.

✈️ Silahkan share... 

KAJIAN-27 (FATHUL MU'IN)

Edisi 27 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.


بسم الله الرحمن الرحيم قال المصنف رحمه الله تعالى ونفعنا بعلومه وأمدنا بأسراره آمين


، فتفوت سنة المضمضة إن انغسل معها شئ من الوجه - كحمرة الشفة - بعد النية فالاولى أن يفرق النية بأن ينوي عند كل من غسل الكفين والمضمضة والاستنشاق سنة الوضوء، ثم فرض الوضوء عند غسل الوجه، حتى لا تفوت فضيلة استصحاب النية من أوله.
وفضيلة المضمضة والاستنشاق مع انغسال حمرة الشفة.
..............................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Luput sunnat berkumur-kumur jika dicuci wajah (sesudah niat) berbarengan dengan kumur-kumur.

Maka lebih baik niatnya dipisah-pisah, diniat sunnat wudhuk saat cuci kedua tangan, kumur-kumur, istinsyaq, dan diniat fardhu wudhuk saat cuci muka.

Lebih baik demikian karena tidak akan luput fadhilah berbarengan niat dengan mencuci awal bagian wajah, dan karena tidak akan luput fadhilah kumur-kumur dan istinsyaq.

✈️ Silahkan share... 

KAJIAN-26 (FATHUL MU'IN)

Edisi 26 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.


بسم الله الرحمن الرحيم قال المصنف رحمه الله تعالى ونفعنا بعلومه وأمدنا بأسراره آمين

والاصل في وجوب النية خبر، إنما الاعمال بالنيات.
أي إنما صحتها لاكمالها.
ويجب قرنها (عند) أول (غسل) جزء من (وجه)، فلو قرنها بأثنائه كفى ووجب إعادة غسل ما سبقها.
ولا يكفي قرنها بما قبله حيث لم يستصحبها إلى غسل شئ منه، وما قارنها هو أوله،
..............................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Dalil wajib niat adalah hadits إنما الاعمال بالنيات.

Wajib berbarengan niat dengan mencuci awal bagian wajah, jika niat saat sudah mencuci setengah wajah maka boleh juga namun diulangi cuci bagian wajah yang dicuci sebelum niat.

Tidak dipadai dengan adanya niat sebelum cuci wajah ( seperti cuci tangan, kumur-kumur, istinsyaq) jika memang tidak ada niat saat cuci muka, bagian mukayang saat dicuci berbarengan dengan niat itulah yang dianggap menjadi bagian pertama wajah yang dicuci.

✈️ Silahkan share... 

Tuesday, March 26, 2019

KAJIAN-25 (FATHUL MU'IN)

Edisi 25 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.


بسم الله الرحمن الرحيم قال المصنف رحمه الله تعالى ونفعنا بعلومه وأمدنا بأسراره آمين

(وفروضه ستة) أحدها: (نية) وضوء أو أداء (فرض وضوء) أو رفع حدث لغير دائم حدث، حتى في الوضوء المجدد أو الطهارة عنه، أو الطهارة لنحو الصلاة، مما لا يباح إلا بالوضوء، أو استباحة مفتقر إلى وضوء كالصلاة ومس المصحف.
ولا تكفي نية استباحة ما يندب له الوضوء، كقراءة القرآن أو الحديث، وكدخول مسجد وزيارة قبر.
..............................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Fardhu wudhuk ada 6, pertama adalah :

Niat wudhuk, atau niat tunai fardhu wudhuk, atau niat rafa' hadats ( bagi selain si daim hadats) walau pada wudhuk tajdid, atau niat bersuci dari hadats, atau niat bersuci untuk seumpama shalat ( untuk hal-hal yang perlu wudhuk), atau niat untuk membolehkan hal-hal yang perlu wudhuk seperti shalat, menyentuh mushaf dll.

Tidak dipadai niat untuk membolehkan hal-hal yang sunnat berwudhuk seperti baca al-Quran / hadits, masuk mesjid, ziarah kubur dll.

✈️ Silahkan share... 

KAJIAN-24 (FATHUL MU'IN)

Edisi 24 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.


بسم الله الرحمن الرحيم قال المصنف رحمه الله تعالى ونفعنا بعلومه وأمدنا بأسراره آمين


ويجب عليه الوضوء لكل فرض - كالتيمم وكذا غسل الفرج وإبدال القطنة التي بفمه والعصابة، وإن لم تزل عن موضعها.
وعلى نحو سلس مبادرة بالصلاة، فلو أخر لمصلحتها كانتظار جماعة أو جمعة وإن أخرت عن أول الوقت وكذهاب إلى مسجد لم يضره.
..............................................

Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Wajib bagi si daim hadats untuk berwudhuk setiap fardhu sama seperti tayammum.

Wajib baginya juga untuk mencuci kemaluannya dan menggantikan kapas / semacamnya pada mulut kemaluannya setiap mau melakukan fardhu.
Wajib baginya juga untuk bersegera kepada shalat, namun jika dia terlambat karena kemaslahatan shalat seperti menunggu shalat berjamaah, pergi ke mesjid maka tidak mengapa.

✈️ Silahkan share... 

KAJIAN-23 (FATHUL MU'IN)

Edisi 23 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.


بسم الله الرحمن الرحيم قال المصنف رحمه الله تعالى ونفعنا بعلومه وأمدنا بأسراره آمين

 (و) خامسها: (دخول وقت لدائم حدث) كسلس ومستحاضة.
ويشترط له أيضا ظن دخوله، فلا يتوضأ - كالمتيمم - لفرض أو نفل مؤقت قبل وقت فعله، ولصلاة جنازة قبل الغسل، وتحية قبل دخول المسجد، وللرواتب المتأخرة قبل فعل الفرض، ولزم وضوآن أو تيممان على خطيب دائم الحدث، أحدهما: للخطبتين والآخر بعدهما لصلاة جمعة، ويكفي واحد لهما لغيره،
..............................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Syarat wudhuk yang kelima adalah masuk waktu shalat khusus bagi si daim hadats, syarat baginya juga dhan masuk waktu.

Maka si daim hadats jangan wudhuk dulu sebelum :

1. Masuk waktu shalat
2. Jenazah dimandikan jika dia ingin shalat jenazah
3. Masuk mesjid jika dia ingin shalat tahiyat mesjid
4. Mengerjakan shalat fardhu jika ingin shalat rawatib ba'diah

Wajib dua kali wudhuk bagi khatib yang daim hadats, wudhuk pertama untuk dua khutbah dan wudhuk kedua untuk shalat jumat, cukup sekali wudhuk bagi khatib yang bukan daim hadats.

✈️ Silahkan share... 

KAJIAN-22 (FATHUL MU'IN)

Edisi 22 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.

عبد المحصی الأعرج:
بسم الله الرحمن الرحيم قال المصنف رحمه الله تعالى ونفعنا بعلومه وأمدنا بأسراره آمين

وكذا يشترط - على ما جزم به كثيرون - أن لا يكون وسخ تحت ظفر يمنع وصول الماء لما تحته، خلافا لجمع منهم الغزالي والزركشي وغيرهما، وأطالوا في ترجيحه وصرحوا بالمسامحة عما تحتها من الوسخ دون نحو العجين.
وأشار الاذرعي وغيره إلى ضعف مقالتهم.
وقد صرح في التتمة وغيرها، بما في الروضة وغيرها، من عدم
المسامحة بشئ مما تحتها حيث منع وصول الماء بمحله.
وأفتى البغوي في وسخ حصل من غبار بأنه يمنع صحة الوضوء، بخلاف ما نشأ من بدنه وهو العرق المتجمد.
وجزم به في الانوار.
..............................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Disyaratkan pada wudhuk agar tidak ada daki yang menjadi penghalang air dibawah kuku khilaf bagi satu jamaah, Imam al-Ghazali, Imam Zarkasyi dll. Mereka berpendapat dimaafkan itu daki tidak dimaafkan seumpama tepung adonan.

Mengisyarah Imam Azra'i dan lainnya bahwa pendapat mereka ( satu jamaah, imam Ghazali, imam Zarkasyi) lemah. Dan dalam kitab Tatimmah beliau menyebutkan tidak dimaafkan sesuatu apapun dibawah kuku yang menjadi penghalang air.

Imam al-Baghawi telah berfatwa bahwa daki yang terjadi dari debu dapat menyebabkan tidak sah wudhuk, berbeda dengan daki yang terjadi dari keringat.

✈️ Silahkan share... 

KAJIAN-21 (FATHUL MU'IN)

Edisi 21 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.


بسم الله الرحمن الرحيم قال المصنف رحمه الله تعالى ونفعنا بعلومه وأمدنا بأسراره آمين

(و) ثانيها: (جري ماء على عضو) مغسول، فلا يكفي أن يمسه الماء بلا جريان لانه لا يسمى غسلا.
(و) ثالثها: (أن لا يكون عليه) أي على العضو (مغير للماء تغيرا ضارا) كزعفران وصندل، خلافا لجمع.
(و) رابعها: (أن لا يكون على العضو حائل) بين الماء والمغسول، (كنورة) وشمع ودهن جامد وعين حبر وحناء، بخلاف دهن جار أي مائع - وإن لم يثبت الماء عليه - وأثر حبر وحناء.
..............................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Syarat wudhuk yang kedua adalah mengalirkan air diatas anggota wudhuk, tidak dipadai dengan basuh kecuali kepala.

Syarat wudhuk yang ketiga adalah tidak ada sesuatu diatas anggota yang dapat merubahkan air ( perubahan yang banyak).

Syarat wudhuk yang keempat adalah tidak ada penghalang air diatas anggota wudhuk seperti lilin, minyak yang sudah padat, zat tinta / inai. Tidak mengapa bekasan tinta / inai, minyak yang masih cair walau tidak tetap air karenanya.

✈️ Silahkan share... 

Monday, March 25, 2019

KAJIAN-20 (FATHUL MU'IN)

Edisi 20 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.


بسم الله الرحمن الرحيم قال المصنف رحمه الله تعالى ونفعنا بعلومه وأمدنا بأسراره آمين


قال في المجموع: سواء كانت النجاسة مائعة أو جامدة.
والماء القليل إذا تنجس يطهر ببلوغه قلتين - ولو بماء متنجس - حيث لا تغير به، والكثير يطهر بزوال تغيره بنفسه أو بماء زيد عليه
أو نقص عنه وكان الباقي كثيرا.
..............................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Imam Nawawi berkata dalam kitab Majmu' "air dibawah dua kulah akan bernajis jika jatuh najis kedalamnya baik najis cair / padat ".

Air dibawah dua kulah yang bernajis akan suci lagi bila sampai dua kulah walau dengan air yang bernajis juga asal tidak ada perubahan.

Air yang banyak ( dua kulah / lebih) yang bernajis akan suci sebab hilang perubahan dengan sendirinya atau ditambah air lagi atau dikurangi air asal yang tinggal masih dua kulah / lebih.

✈️ Silahkan share... 

KAJIAN-19 (FATHUL MU'IN)

Edisi 19 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.


بسم الله الرحمن الرحيم قال المصنف رحمه الله تعالى ونفعنا بعلومه وأمدنا بأسراره آمين


ولا أثر لطرح الحي مطلقا.
واختار كثيرون من أئمتنا مذهب مالك: أن الماء لا ينجس مطلقا إلا بالتغير، والجاري كراكد وفي القديم: لا ينجس قليله بلا تغير، وهو مذهب مالك.
..............................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Tidak mengapa ( air masih suci menyucikan ) jika dicampakkan binatang masih hidup kedalam air secara mutlak ( baik binatang yang tumbuh dalam air / bukan).

Dalam mazhab Maliki air tidak akan bernajis baik dua kulah / dibawah dua kulah kecuali jika berubah.

   Air yang mengalir sama seperti air tenang, pada pendapat qadim tidak bernajis air mengalir yang sedikit jika tidak berubah, ini termasuk pendapat dalam mazhab Maliki .

✈️ Silahkan Share...

KAJIAN-18 (FATHUL MU'IN)

Edisi 18 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.


بسم الله الرحمن الرحيم قال المصنف رحمه الله تعالى ونفعنا بعلومه وأمدنا بأسراره آمين


لا بوصول ميتة لا دم لجنسها سائل عند شق عضو منها، كعقرب ووزع، إلا إن تغير ما أصابته
- ولو يسيرا - فحينئذ ينجس.
لا سرطان وضفدع فينجس بهما، خلافا لجمع، ولا بميتة كان نشؤها من الماء كالعلق، ولو طرح فيه ميتة من ذلك نجس، وإن كان الطارح غير مكلف
..............................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Air dibawah dua kulah tidak akan bernajis dengan jatuh kedalamnya bangkai binatang yang tidak berdarah seperti kala,cecak dll, dan bangkai binatang yang tumbuh dalam air seperti lintah kecuali jika merubah air walau sedikit .

Bernajis air dibawah dua kulah jika jatuh kedalamnya bangkai kepiting dan katak, khilaf bagi satu jamaah.

Namun jika sengaja dicampakkan bangkai binatang yang tidak berdarah dan bangkai binatang yang tumbuh dalam air kedalam air dibawah dua kulah maka air itu akan bernajis walau yang mencampakkan bukan mukallaf.

✈️ Silahkan Share....

KAJIAN-17 (FATHUL MU'IN)

Edisi 17 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.


بسم الله الرحمن الرحيم قال المصنف رحمه الله تعالى ونفعنا بعلومه وأمدنا بأسراره آمين


ولو بال في البحر مثلا فارتفعت منه رغوة فهي نجسة إن تحقق أنها من عين النجاسة، أو من المتغير أحد أوصافه بها، وإلا فلا.
ولو طرحت فيه بعرة، فوقعت من أجل الطرح قطرة على شئ لم تنجسه، وينجس قليل الماء - وهو ما دون القلتين - حيث لم يكن واردا بوصول نجس إليه يرى بالبصر المعتدل، غير معفو عنه في الماء، ولو معفوا عنه في الصلاة، كغيره من رطب ومائع، وإن كثر.
.............................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Jika seseorang buang air kecil dalam lautan lalu terangkatlah buih/busa maka buih itu bernajis jika diyakini buih itu ain air seni atau air yang telah berubah sebab air seni, jika tidak yakin demikian maka tidak bernajis.

Jika kita lempar kotoran kedalam lautan lalu terangkatlah dari lemparan satu tetesan dan jatuh diatas sesuatu, maka tetesan itu tidak bernajis.

Air yang dibawah dua kulah akan bernajis jika jatuh najis kedalamnya, najis yang kasat mata dan najis yang tidak dimaafkan dalam air walau dimaafkan dalam shalat.

✈️ Silahkan share... 

KAJIAN-16 (FATHUL MU'IN)

Edisi 16 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.


بسم الله الرحمن الرحيم قال المصنف رحمه الله تعالى ونفعنا بعلومه وأمدنا بأسراره آمين


وفي المدور: ذراع من سائر الجوانب بذراع الآدمي، وذراعان عمقا بذراع النجار، وهو ذراع وربع.
ولا تنجس
قلتا ماء ولو احتمالا، كأن شك في ماء أبلغهما أم لا، وإن تيقنت قلته قبل بملاقاة نجس ما لم يتغير به، وإن استهلكت النجاسة فيه.
ولا يجب التباعد من نجس في ماء كثير.
..............................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Air dua kulah pada tempat bulat/bundar adalah 1 zirak bulatannya dan 2 setengah zirak kedalamannya.

Tidak akan bernajis saat jatuh najis ( hancur lebur / tidak ) kedalam air dua kulah ( walau tidak yakin ) seperti kita ragu apakah air itu sampai dua kulah / tidak walaupun yakin sedikit air sebelum jatuh najis selama najis tersebut tidak merubah air ( pada takdir / kasat mata).

Tidak wajib menghindar dari najis dalam air yang banyak.

✈️ Silahkan Share...

Sunday, March 24, 2019

KAJIAN-15 (FATHUL MU'IN)

Edisi 15 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.


بسم الله الرحمن الرحيم قال المصنف رحمه الله تعالى ونفعنا بعلومه وأمدنا بأسراره آمين


وبقولي غني عنه ما لا يستغنى عنه، كما في مقره وممره، من نحو طين وطحلب متفتت وكبريت، وكالتغير بطول المكث أو بأوراق متناثرة بنفسها وإن تفتتت وبعدت الشجرة عن الماء.
(أو بنجس) وأن قل التغير.
(ولو كان) الماء (كثيرا) أي قلتين أو أكثر في صورتي التغيير بالطاهر والنجس.
والقلتان بالوزن: خمسمائة رطل بغدادي تقريبا، وبالمساحة في المربع: ذراع وربع طولا وعرضا وعمقا، بذراع اليد المعتدلة.
..............................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Air mukhalit dengan sesuatu yang air butuhkan tidak mengapa seperti tanah,lumut yang telah hancur dll, sama juga seperti berubah air sebab lama disatu temapat, atau sebab jatuhnya dedaunan kedalam air dengan sendirinya dengan syarat pohonnya jauh dengan air, ini semua masih dianggap air sebagai air muthlak.

Dan masih juga dianggap air muthlak bila tidak bercampur dengan najis sehingga ada perubahan walau perubahannya sedikit atau walaupun airnya dua kulah.

Air dua kulah adalah 500 rital baghdad, atau jika pada tempat kubus yaitu lebar, panjang dan dalam adalah 1 1/4 zirak / 60 cm.

✈️ Silahkan share... 

KAJIAN-14 (FATHUL MU'IN)

Edisi 14 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.


بسم الله الرحمن الرحيم قال المصنف رحمه الله تعالى ونفعنا بعلومه وأمدنا بأسراره آمين


وخرج بقولي بخليط المجاور، وهو ما يتميز للناظر، كعود ودهن ولو مطيبين، ومنه البخور وإن كثر وظهر نحو ريحه، خلافا لجمع.
ومنه أيضا ماء أغلي فيه نحو بر وتمر حيث لم يعلم انفصال عين فيه مخالطة، بأن لم يصل إلى حد بحيث له اسم آخر كالمرقة، ولو شك في شئ أمخالط هو أم مجاور، له حكم المجاور.
..............................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Boleh bercampur air dengan benda yang tidak larut ( bisa dibedakan percampurannya / mujawir ) seperti kayu gaharu dan minyak.
 
Termasuk juga mujawir adalah bukhur walau banyak dan dhahir wangi khilaf bagi satu jamaah.

Termasuk juga mujawir adalah air yang dipanaskan dalamnya gamdum / kurma dengan syarat tidak yakin keluar sesuatu ( kandungan gamdum / kurma) yang akan menjadi mukhalit ( percampuran yang tidak dapat dibedakan) sehingga muncul nama lain seperti kuah.

Jika kita ragu apakah air itu mukhalit atau mujawir, maka dihukumi kepada mujawir.

✈️ Silahkan Share......

KAJIAN-13 (FATHUL MU'IN)

Edisi 13 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.


بسم الله الرحمن الرحيم قال المصنف رحمه الله تعالى ونفعنا بعلومه وأمدنا بأسراره آمين



(و) غير (متغير) تغيرا (كثيرا) بحيث يمنع إطلاق اسم الماء عليه، بأن تغير أحد صفاته من طعم أو لون أو ريح، ولو تقديريا أو كان التغير بما على عضو المتطهر في الاصح، وإنما يؤثر التغير إن كان (بخليط) أي مخالطا
للماء، وهو ما لا يتميز في رأي العين (طاهر) وقد (غني) الماء (عنه) كزعفران، وثمر شجر نبت قرب الماء، وورق طرح ثم تفتت، لا تراب وملح ماء وإن طرحا فيه.
ولا يضر تغير لا يمنع الاسم لقلته ولو احتمالا، بأن شك أهو كثير أو قليل.
..............................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Air muthlak juga mesti tidak ada perubahan yang signifikan artinya perubahan yang tidak akan merubah nama air yang tetap baik perubahan ( pasti / takdir ) pada rasa, warna atau bau.

Dianggap juga perubahan air dengan sebab sesuatu pada anggota wudhuk.

Perubahan air diatas dapat terjadi dengan bercampurnya air dengan benda yang larut ( tidak dapat dibedakan lagi antara percampuran tersebut ), benda ini maksudnya benda yang suci dan air tidak butuh padanya seperti kunyit, tidak mengapa bercampur dengan tanah.

Perubahan yang sedikit ( tidak merubah nama air yang tetap) itu tidak masalah walau masih kemungkinan, artinya kita ragu apakah perubahan airnya sedikit atau banyak.
✈️ Silahkan share... 

KAJIAN-12 (FATHUL MU'IN)

Edisi 12 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.


بسم الله الرحمن الرحيم قال المصنف رحمه الله تعالى ونفعنا بعلومه وأمدنا بأسراره آمين

(فرع) لو أدخل المتوضئ يده بقصد الغسل عن الحدث أولا بقصد بعد نية الجنب، أو تثليث وجه المحدث، أو بعد الغسلة الاولى، إن قصد الاقتصار عليها، بلا نية اغتراف ولا قصد أخذ الماء لغرض آخر صار مستعملا بالنسبة لغير يده فله أن يغسل بما فيها باقي ساعدها.
..............................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Satu cabang :

Air jadi juga mustakmal jika orang yang berwudhuk memasukkan tangannya tanpa niat ightiraf atau tanpa niat maksud lain seperti minum kedalam bejana ( ada qasad rafa' hadats / tidak ) sesudah niat janabah, atau sesudah membasuh mukanya yang ketiga kali, atau sesudah membasuh mukanya kali pertama ( jika qasad hanya basuh muka satu kali).

Note : Ightiraf adalah niat mengeluarkan air dengan tangan dari bejana untuk rafa' hadats diluar bejana ( menjadikan tangan sebagai gayung ), dan niat ightiraf itu sebelum tangan tersentuh air.
 قصد إخراج الماء من الإناء ليرفع به الحدث خارجه،
ونية الاغتراف محلها قبل مماسة الماء.

✈️ Silahkan share... 

KAJIAN-11 (FATHUL MU'IN)

Edisi 11 Ngaji Fathul Mu'in Bab Shalat.

بسم الله الرحمن الرحيم قال المصنف رحمه الله ونفعنا بعلومه وأمدنا بأسراره آمين

(غير مستعمل في) فرض طهارة، من (رفع حدث) أصغر أو أكبر، ولو من طهر حنفي لم ينو، أو صبي لم يميز لطواف.
(و) إزالة (نجس) ولو معفوا عنه.
(قليلا) أي حال كون المستعمل قليلا، أي دون القلتين.
فإن جمع المستعمل فبلغ قلتين فمطهر، كما لو جمع المتنجس فبلغ قلتين ولم يتغير، وإن قل بعد بتفريقه.
فعلم أن الاستعمال لا يثبت إلا مع قلة الماء، أي
وبعد فصله عن المحل المستعمل ولو حكما، كأن جاوز منكب المتوضئ أو ركبته، وإن عاد لمحله أو انتقل من يد لاخرى.
نعم، لا يضر في المحدث انفصال الماء من الكف إلى الساعد، ولا في الجنب انفصاله من الرأس إلى نحو الصدر، مما يغلب فيه التقاذف.
..............................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Air muthlak yang menjadi syarat wudhuk mesti belum dipakai untuk fardhu bersuci dari menghilangkan hadas ( kecil / besar) dan najis ( walau najis yang dimaafkan ).

Air mustakmal itu sedikit / dibawah 2 kulah, jika air mustakmal dikumpulkan sampai 2 kulah maka air itu jadi suci menyucikan, sama seperti air mutanajjis yang dikumpulkan sampai 2 kulah ( tidak ada perubahan) maka air itu suci menyucikan walaupun nanti jadi sedikit lagi sesudah diambil.

Maka diketahuikan bahwa air mustakmal itu pasti sedikit ( tidak sampai 2 kulah).

✈️ Silahkan share... 

HUKUM LAKI-LAKI MEMAKAI CINCIN

Berdasar konsensus (ijma') kaum muslimin bahwa laki-laki boleh memakai cincin dari perak, kitab sarah nawawi 'alal muslim :

قوله : ( اتخذ النبي صلى الله عليه وسلم خاتما من ورق ) الورق الفضة ، وقد أجمع المسلمون على جواز خاتم الفضة للرجال ، وكره بعض علماء الشام المتقدمين لبسه لغير ذي سلطان ، ورووا فيه أثرا ، وهذا شاذ مردود .
Sedangkan laki-laki haram memakai cincin emas :

أجمع المسلمون على إباحة خاتم الذهب للنساء ، وأجمعوا على تحريمه على الرجال ، إلا ما حكي عن أبي بكر بن محمد بن عمر بن محمد بن حزم أنه أباحه ، وعن بعض أنه مكروه لا حرام ، وهذان النقلان باطلان

sunnah memakai cincin pada jari kelingking,sedangkan memakai cincin di jari tengah dan telunjuk bagi laki-laki maka hukumnya makruh tanzih , sedangkan memakai cincin di tangan kanan ataupun kiri maka dua2nya ada hadis sohihnya.

Syarah nawawi 'ala muslim :

وفي حديث علي : ( نهاني صلى الله عليه وسلم أن أتختم في أصبعي هذه أو هذه ، فأومأ إلى الوسطى والتي تليها ) ، وروي هذا الحديث في غير مسلم : ( السبابة والوسطى ) وأجمع المسلمون على أن السنة جعل خاتم الرجل في الخنصر ، وأم المرأة فإنها تتخذ خواتيم في أصابع . قالوا : والحكمة في كونه في الخنصر أنه أبعد من الامتهان فيما يتعاطى باليد ، لكونه طرفا ، ولأنه لا يشغل اليد عما تتناوله من أشغالها بخلاف غير الخنصر ، ويكره للرجل جعله في الوسطى والتي تليها لهذا الحديث ، وهي كراهة تنزيه . وأما التختم في اليد اليمنى أو اليسرى فقد جاء فيه هذان الحديثان ، وهما صحيحان .


a. hukum memakai cincin perak bagi laki-laki hukumnya boleh bahkan sunah dipakai di jari kelingking tangan kanan atau jari kelingking tangan kiri tapi lebih utama di jari kelingking tangan kanan :

اعانة الطالبين ٢/١٥٦
فرع) يجوز للرجل تختم بخاتم فضة، بل يسن في خنصر يمينه أو يساره، للاتباع. ولبسه في اليمين أفضل.

b. makruh dipakai di jari telunjuk dan di jari tengah bahkan ada pendapat yang mengharomkan

اعانة الطالبين ٢/١٥٦
: (قوله: (فرع) الأولى: فروع - بالجمع. (قوله: يجوز للرجل) ومثله الخنثى، بل أولى. (قوله: بخاتم فضة) وهو الذي يلبس في الإصبع، سواء ختم به الكتب أو لا، وأما ما يتخذ لختم الكتب من غير أن يصلح لأن يلبس فلا يجوز اتخاذه من ذهب ولا فضة. ومثل خاتم الفضة: خاتم حديد، أو نحاس، أو رصاص، لخبر الصحيحين: التمس ولو خاتما من حديد. وفي سنن أبي داود: كان خاتمه - صلى الله عليه وسلم - من حديد، عليه فضة. وأما خبر: مالي أرى عليك حلية أهل النار لرجل وجده لابسا خاتم حديد، فهو ضعيف. (قوله: بل يسن) إضراب انتقالي، ولو قال من أول الأمر: سن للرجل تختم الخ. لكان أخصر. (قوله: في خنصر يمينه) متعلق بيسن، ويصح تعلقه بيجوز. وخرج بالخنصر: غيره، فيكره وضع الخاتم فيه. وقيل يحرم. وعبارة شرح الروض بعد كلام: لو تختم في غير الخنصر - ففي حله وجهان قال الأذرعي قلت: أصحهما التحريم، للنهي عنه، ولما فيه من التشبيه بالنساء. اه. والذي في شرح مسلم عدم التحريم، فعنه: والسنة للرجل جعل خاتمه في الخنصر، لأنه أبعد من الامتهان فيما يتعاطى باليد، لكونه طرف، ولأنه لا يشغل اليد عما تتناوله من أشغالها، بخلاف غير الخنصر. ويكره له جعله في الوسطى والسبابة، للحديث، وهي كراهة تنزيه. اه. (قوله: للاتباع) دليل لسنية التختم بخاتم الفضة، وهو أنه - صلى الله عليه وسلم - اتخذ خاتما من فضة. (قوله: ولبسه في اليمين أفضل) أي ولبس الخاتم في خنصر اليمين أفضل من لبسه في خنصره اليسار. (وسئل) ابن حجر: هل الأفضل لبس الخاتم باليمين أو اليسار؟ (فأجاب) بقوله: ورد في أحاديث إيثار اليمين، وفي أخرى إيثار اليسار، وقد بينتها وما يتعلق بها في شرح الشمايل للترمذي.(والحاصل) أن الافضل عندنا لبسه في اليمين، للحديث الصحيح: كان يحب التيامن في شأنه كله أي مما هو من باب التكريم. ولا شك أن في التختم تكريما أي تكريم، فيكون في اليمين. واعترض بعض الناس قول مالك - رضي الله عنه - يكره في اليمين ويكون في اليسار فإنه يلزم (1) عليه الاستنجاء بالخاتم، مع أن أكثر الخواتيم فيا نقش القرآن والاذكار إلخ. اه. من الفتاوي..

WALLOHU A'LAM

KAJIAN-10 (FATHUL MU'IN)

Edisi 10 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.


بسم الله الرحمن الرحيم، قال المصنف رحمه الله ونفعنا بعلومه آمين


  فلا يرفع الحدث ولا يزيل النجس ولا يحصل سائر الطهارة - ولو مسنونة - إلا الماء المطلق، وهو ما يقع عليه اسم الماء بلا قيد، وإن رشح من بخار الماء الطهور المغلى، أو استهلك فيه الخليط، أو قيد بموافقة الواقع كماء البحر.
بخلاف ما لا يذكر إلا مقيدا كماء الورد، (غير مستعمل في) فرض طهارة، من (رفع حدث)
..............................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Hanya air muthlak yang bisa menghilangkan hadas dan najis, air muthlak adalah air yang memiliki nama yang tetap, walau air yang menguap dari air yang suci menyucikan saat dipanaskan ataupun air yang bercampur sedikit dengan benda yang larut ataupun seperti air laut.

Berbeda dengan air yang tidak memiliki nama yang tetap seperti air bunga mawar. Air muthlak yang menjadi syarat wudhuk mesti belum dipakai untuk fardhu bersuci dari menghilangkan hadas ( bukan air mustakmal ).

✈️ Silahkan Share 

KAJIAN-9 (FATHUL MU'IN)

Edisi 9 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.

بسم الله الرحمن الرحيم، قال المصنف ونفعنا بعلومه وبعلومكم


(فصل) في شروط الصلاة.
الشرط ما يتوقف عليه صحة الصلاة، وليس منها.
وقدمت الشروط على الاركان لانها أولى بالتقديم، إذ الشرط ما يجب تقديمه على الصلاة واستمراره فيها.
(شروط الصلاة خمسة: أحدها: طهارة عن حدث وجنابة الطهارة: لغة)، النظافة والخلوص من الدنس.
وشرعا: رفع المنع المترتب على الحدث أو النجس.
(فالاولى) أي الطهارة عن الحدث: (الوضوء) هو - بضم الواو - استعمال الماء في أعضاء مخصوصة مفتتحا بنية.
وبفتحها: ما يتوضأ به.
وكان ابتداء وجوبه مع ابتداء وجو ب المكتوبة ليلة الاسراء.
(وشروطه) أي الوضوء كشروط الغسل خمسة.
أحدها: (ماء مطلق)،
..............................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Fasal tentang syarat-syarat shalat.

Syarat shalat adalah sesuatu yang bisa sahnya shalat namun sesuatu itu bukan bagian dari shalat.

Didahulukan pembahasan syarat shalat dari pada rukun shalat karena pembahasan syarat shalat lebih layak didahulukan karena syarat mesti terdahulu dari shalat dan mesti ada juga dalam shalat .

Syarat shalat ada 5 :

Pertama suci dari hadas dan janabah. Arti suci pada bahasa adalah bersih dari kotoran. Arti suci dalam pandangan syara' adalah menghilangkan suatu penghalang yang diakibatkan oleh hadas / najis.

Cara bersuci dari hadas adalah berwudhuk. Wudhuk adalah menggunakan air pada anggota badan tertentu yang diawali dengan niat.

Permulaan diwajibkan wudhuk yaitu saat diwajibkan shalat ( malam israk mikraj). Syarat wudhuk sama dengan syarat mandi yaitu ada 5, pertama air muthlak.

✈️ Silahkan share... 

KAJIAN-8 (FATHUL MU'IN)


Edisi 8 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.

بسم الله الرحمن الرحيم، قال المصنف ونفعنا بعلومه وبعلومكم

(تنبيه) ذكر السمعاني في زوجة صغيرة ذات أبوين أن وجوب ما مر عليهما فالزوج، وقضيته وجوب ضربها.
وبه - ولو في الكبيرة - صرح جمال الاسلام البزري.
قال شيخنا: وهو ظاهر إن لم يخش نشوزا.
وأطلق الزركشي الندب.
(وأول واجب) حتى على الامر بالصلاة كما قالوا (على الآباء) ثم على مر من (تعليمه) أي المميز (أن نبينا محمدا (ص) بعث بمكة) وولد بها (ودفن بالمدينة) ومات بها.
..............................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Syeikh Sam'ani menyebutkan bahwa isteri yang masih kecil itu wajib diajari sperti diatas ( perkara-perkara wajib) oleh kedua orang tuanya, kemuadian suaminya jika kedua orang tuanya telah tiada. Dan wajib dipukul ( bukan pukulan menyakitkan ) oleh suaminya jika dia meninggalkan shalat. Isteri dewasa juga demikian seperti yang telah dikatakan oleh Syekh al-Bizri.

Syekhuna mengakatakan dipukul jika tidak dikhawatirkan nujuz, namun Syeikh Zarkasyi mengatakan dipukul secara mutlak ( dikhawatirkan nusyuz atau tidak).

Hal pertama yang wajib diajari oleh kedua orang tua terhadap si buah hati yang sudah mumayyiz adalah " Nabi kita namanya Muhammad SAW, lahir dimekkah, wafat dan dimakamkan di madinah".

✈️ Silahkan share... 

KAJIAN-7 (FATHUL MU'IN)

Edisi 7 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.

وبحث الاذرعي في قن صغير كافر نطق بالشهادتين أنه يؤمر ندبا بالصلاة والصوم، يحث عليهما من غير ضرب ليألف الخير بعد بلوغه، وإن أبى القياس ذلك.
انتهى.
ويجب أيضا على من مر نهيه عن المحرمات وتعليمه الواجبات، ونحوها من سائر الشرائع الظاهرة، ولو سنة كسواك، وأمره بذلك.
ولا ينتهي وجوب ما مر
على من مر إلا ببلوغه رشيدا، وأجرة تعليمه ذلك - كالقرآن والآداب - في ماله ثم على أبيه ثم على أمه.
..............................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Imam al-Azra'i telah mengkaji masalah budak kecil yang kafir yang mengucap dua kalimat syahadat, yaitu disunnatkan menyuruh shalat dan puasa terhadapnya ( tanpa dipukul) supaya dia terbiasa dengan kebaikan sesudah baligh.

Wajib juga melarang si buah hati dari segala perbuatan haram, wajib mengajarinya dan menyuruhnya perkara-perkara wajib dan sunnat ( syariat - syariat yang dhahir ) seperti bersiwak.

Kewajiban demikian ( menyuruh shalat dll) berlaku sampai si buah hati sudah baligh dan pintar. Ongkos mengajarinya diambil dari hartanya, kemudian harta ayahnya kemudian harta ibunya.

✈ Silahkan share... 

KAJIAN-6 (FATHUL MU'IN)

Edisi 6 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.

(ويؤمر) ذو صبا ذكر أو انثى (مميز) بأن صار يأكل ويشرب ويستنجي وحده.
أي يجب على كل من أبويه وإن علا، ثم الوصي.
وعلى مالك الرقيق أن يأمر (بها) أي الصلاة، ولو قضاء، وبجميع شروطها (لسبع) أي بعد سبع من السنين، أي عند تمامها، وإن ميز قبلها.
وينبغي مع صيغة الامر التهديد.
(ويضرب) ضربا غير مبرح - وجوبا - ممن ذكر (عليها) أي على تركها - ولو قضاء - أو ترك شرط من شروطها (لعشر) أي بعد استكمالها، للحديث الصحيح: مروا الصبي بالصلاة إذا بلغ سبع سنين، وإذا بلغ عشر سنين فاضربوه عليها.
(كصوم أطاقه) فإنه يؤمر به لسبع ويضرب عليه لعشر كالصلاة.
وحكمة ذلك التمرين على العبادة ليتعودها فلا يتركها.
..............................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Wajib terhadap kedua orang tua dan wasi menyuruh si buah hati yang sudah mumayyiz ( sudah bisa makan, minum sendiri) dan sudah berumur 7 tahun untuk shalat ( lengkap dengan syaratnya) baik shalat tunai atau qadha. Dan sepatutnya disuruh dengan bahasa tahdid.

Dan wajib dipukul ( bukan pukulan yang menyakitkan ) jika si buah jati saat dia berusia 10 tahun meninggalkan shalat walau shalat qadha atau salah satu syarat shalat .

Karena dalam sebuah hadits "perintahlah si buah hati untuk shalat jika sudah berumur 7 tahun dan pukul jika meninggalkan shalat saat berusia 10 tahun ".

Puasa jika dia mampu juga demikian, wajib disuruh saat berumur 7 tahun dan dipukul saat berusia 10 tahun jika dia tidak puasa. Hikmahnya agar dia terbiasa shalat / puasa sehingga tidak ditinggalkannya saat dia dewasa.

✈ Silahkan share... 

KAJIAN-5 (FATHUL MU'IN)

Edisi 5 Ngaji Kitab Fathul Mu'in Bab Shalat.

وإذا فات بلا عذر فيجب تقديمه عليها.
أما إذا خاف فوت الحاضرة بأن يقع بعضها - وإن قل - خارج الوقت فيلزمه البدء بها.
ويجب تقديم ما فات بغير عذر على ما فات بعذر.
وإن فقد الترتيب لانه سنة والبدار واجب. ويندب تأخير الرواتب عن الفوائت بعذر، ويجب تأخيرها عن الفوائت بغير عذر.
(تنبيه) من مات وعليه صلاة فرض لم تقض ولم تفد عنه، وفي قول أنها تفعل عنه - أوصى بها أم لا حكاه العبادي عن الشافعي لخبر فيه، وفعل به السبكي عن بعض أقاربه.
.......................................
Syeikh Zainuddin al-Malibari berkata :

Wajib mendahulukan shalat qadha ( luput tanpa ozor) daripada shalat tunai, namun jika dikhawatirkan luput shalat tunai ( jadi diluar waktu walau sebagian rakaat ) maka wajib mendahulukan shalat tunai daripada shalat qadha.

Wajib mendahulukan shalat qadha ( luput tanpa ozor) daripada shalat qadha ( luput sebab ozor) walaupun tidak tertib lagi karena tertib itu sunnat sedangkan bersegera itu wajib. Sunnat mendahulukan shalat qadha ( luput sebab ozor) daripada shalat rawatib, wajib mendahulukan shalat qadha ( luput tanpa ozor) daripada shalat rawatib.

Tambih : Seseorang yang telah meninggal sedangkan dia ada tinggal shalat fardhu maka shalatnya tidak boleh diqadha dan tidak boleh diberi fidiyah, namun menurut satu pendapat yang dikemukakan oleh Syekh al-Ubbadi dari Imam Syafi’i shalat orang tersebut boleh diqadha oleh orang lain ( keluarga /sahabat) baik ada diwasiat atau tidak, karena ada hadits dan ini pernah dilakukan oleh Syekh Subki terhadap sahabatnya.

✈ Silahkan share... 

Saturday, March 23, 2019

CARA MUDAH KREDIT BARANG IDAMAN ANDA


Dengan Majunya teknologi di Era Digital hampir semua yg kita inginkan bisa dilakukan cukup dengan satu genggaman Hp Android, dari mulai pendidikan sampai jual beli dan masih banyak lg.

Kali ini saya akan memperkenalkan satu Aplikasi yg baik untuk anda yg mana Aplikasi ini untuk melakukan jual beli baik kredit ataupun cash dan jika anda sudah daftar dan di verifikasi anda akan di beri limit untuk berbelanja secara kredi.

Bagi saya Aplikasi AKULAKU ini cukup baik di banding dengan app lainnya karena dengan modal KTP DAN CONNECT FACEBOOK anda bisa bergabung,dan proses verivikasi tidak serumit app lainnya.


Jika sobat ingin daftar dan mendapatkan limit saldo kepercayaan caranya cukup gampang:


  1. Sobat harus download Akulaku via playstor
  2. Daftarkan nomor sobat dan email sobat sampai dapat sms
  3. Sediakan KTP
  4. Punya akun media sosial yg aktif
  5. jangan lupa Jika sobat di minta kode Referal masukan kode : HDFTP


Jika sobat butuh bantuan untuk supaya cepat di verifikasi silahkan hubungi saya via WA :



Ini contoh akun saya yg sudah saya gunakan:



SELAMAT MENCOBA

DOWNLOAD MP3 KAJIAN HIKAM DARI MULAI HIKMAH KE-1 DAN SETERUSNYA

 Selamat Datang di Blog Saya, saya do'akan sobat semua sehat selalu, bagi sobat yang membutuhkan kajian hikam perhikmah dari mulai hikam...